Dan
merelakanmu adalah hal terberat yang harus saya lakukan. Melupakan itu susah,
tentu saja memangnya kamu siapa bisa begitu saja menghapus seseorang dari
ingatanmu? Tuhan? Tapi aku akan diam saja. Terbiasa diam kemudian akan saling
melupakan bukan?
Saya
selalu menganggap kamu berharga, entah kamu punya perasaan yang sama atau
tidak. Ataukah selama ini saya terlalu naïf? Nyatanya pada akhirnya kita akan
hidup sendiri-sendiri, kita akan melewatinya sendiri dan tak ada kamu berjalan
bersama saya. Jadi selama ini kenangan yang dulu terbentuk indah itu pada
akhirnya sia sia saja. Ya, itu akan menjadi sia sia jika hanya aku yang
menyimpannya, jika hanya aku yang merasa itu terlalu berharga untuk dilupakan.
Sehingga setiap detiknya saya mengingatnya dengan baik. Kenangan itu. Kenangan
yang saya pikir bisa tetap menyatukan kita walau terpisah jarak dan waktu.
Jurang yang pada akhirnya semakin melebar, hingga saya tidak bisa melewatinya.
Mungkin saya yang begitu bodoh untuk
berharap begitu besar. Berharap begitu banyak untuk kamu selalu
mengingat saya. Walaupun ternyata saya bukanlah yang spesial yang bisa selalu
kamu ingat dan membuatmu tersenyum. Pada akhirnya kita akan saling melupakan.
Pada akhirnya kenangan itu akan dihapus oleh waktu, pada akhirnya kita akan
berjalan ke jalan kita sendiri sendiri, dan jika kita tidak sengaja dipertemukan
di persimpangan jangan lupa untuk sekedar menyapaku …
No comments:
Post a Comment