Aku kira aku tak akan lagi merasakan cinta. Namun ternyata kau
membuatnya berbeda. Kau sudah menjadi bagian dari hari-hariku. Dan aku
terlambat untuk mengusirmu.
Mungkin ini salahku karena telah menumbuhkan banyak
harapan tentang kita. Entah bagaimana harus ku lewati hari-hariku sekarang.
Setelah kau mengisinya dengan tawa dan bahagia dalam sederhanamu. Tapi hatiku
terlalu kosong untuk kau datangi, terlalu sepi untuk kau kunjungi. Sehingga
sekarang dia tak rela melepasmu. Dia
takut merasakan sepi dan kosong itu lagi. Sejak kapan dia jadi penakut begini.
Ternyata sejak kau datang dan membuat semuanya berbeda. Sebelumnya dia amat
tangguh. Dia sudah kebal dengan sepi dan
kekosongan. Sekarang dia menjadi lemah. Dan itu karenamu. Apakah aku harus
senang atau sedih. Melihatnya sekarang baik-baik saja tapi semakin rapuh.
Hati…maafkan aku tak pandai merawatmu. Maafkan aku membiarkanmu mudah jatuh dan
patah. Aku kira dengan bahagia tidak akan ada lagi kekosongan. Tapi aku lupa
jika semuanya bisa tiba-tiba saja menghilang dan pergi. Hati… tolong kuatlah sekali lagi.
Ketika pertemanan kita tak lagi membayar semua rindu. Apa kita harus bertahan? :)
No comments:
Post a Comment