Pages

Tuesday, 19 May 2015

Hah~!

Mungkin memang mudah, ketika kita patah hati orang-orang disekitarmu berkata "Sudahlah, buat apa kau terus menerus memikirkan dia yang tidak memikirkanmu" , "Move on mi!" , "kamu pasti bisa dapat yang lebih baik dari dia. percayalah" , "Berhenti berharap, dia sudah tidak mencintaimu lagi" , dan lain lain. Tapi seberapapun sering aku mendengar kalimat-kalimat seperti itu aku semakin budek dibuatnya. Entahlah. Sudah terlalu banyak sakit yang dia berikan, namun mengapa aku selalu memaafkannya dan hanya mengingat saat-saat aku merasa dicintainya. Mungkin  memang benar aku terlalu lemah sebagai wanita. Tapi apalah dayaku ketika ku rasa hanya dia yang mampu membuat hari-hariku ceria seperti sedia kala. Ini bukan hanyalah tentang mindset yang mereka anggap berasal dari diriku sendiri. Tapi inilah sebenar-benarnya yang ku rasakan. 

Memang pada kenyataannya dia sudah meninggalkanku, membuangku, dan bahkan tidak peduli lagi akan keberadaanku. Aku selalu percaya dia akan kembali padaku lagi suatu saat nanti. Tapi entah kapan. Entah disaat aku masih mencintainya atau saat aku sudah bersama orang lain. Karena aku pun tidak ingin terus menerus menyiksa diriku sendiri. Tapi cinta yang ku punya untuknya justru membuatku mati karenannya. Aku tidak bisa memaksakannya ketika dia tidak lagi ingin mencintaiku. Karena sebenar-benarnya cinta dia akan kembali pulang. Justru aku takut ternyata cinta yang dia miliki bukanlah sebenar-benarnya. Saat-saat seperti inilah aku harus memadamkan cinta ini. Karena sesekali cinta juga bisa membunuhku. Aku bahkan mengasihani diriku sendiri yang terus saja membiarkanmu tinggal di hatiku. Aku pun belajar cinta tidak selalu membawa kebahagiaan tapi juga luka yang teramat sangat.

Jangan menungguku menjadi sempurna dimatamu. Karena beginilah aku adanya yang kau rasa tak pantas lagi kau pertahankan. Maka carilah dia yang memang pantas kau kenalkan sebagai calon istrimu kelak :) :) :) 

No comments:

Post a Comment