Halo! Finally setelah sekian lama berjuang dengan tugas akhirmu yang begitu riweuh saat ini tiba juga. Saat yang telah lama ditunggu oleh kedua orangtuamu. Momen dimana akhir dari segala perjuanganmu selama 5 tahun. Namun ini bukanlah akhir sayang, ini awal dari dunia yang sesungguhnya. Semangatlah! Bahagialah! :)
Sebenarnya di hari bahagiamu ini
justru aku merasa sangat sedih. Karena aku tidak mampu berada disana melihat
kau mengenakan toga :”) melihat kau tersenyum bahagia. Tapi biarlah, disini aku
berbahagia untukmu. Aku sangat bahagia akhirnya kau bisa mengakhiri masa
studimu. Akhirnya kau bisa mulai melangkah ke realita kehidupan sebenarnya. Akhirnya
kau tiba di dunia dewasa yang sesungguhnya. Dimana semua keputusan yang kau
ambil sangat menentukan hidupmu. Sejak kita bersama, sejak aku tahu kau
memiliki rasa yang sama sepertiku. Sepertinya mulai muncul harapan-harapan
baru, angan yang ingin ku wujudkan bersamamu. Tapi ternyata aku tidak berdaya
untuk membuatnya menjadi nyata. Aku iri dengan keluargamu. Karena mereka hadir
disana. Melihatmu dengan bangga dan bahagia. Sedangkan aku disini hanya bisa
menyimpan kebahagiaan itu sendiri. Sejak awal bersamamu sudah lama kuimpikan
hari ini datang, dimana aku bisa menjadi salah satu alasanmu untuk lebih bahagia
di hari ini. Dimana aku bisa menyimpan momen itu di dalam sebuah gambar dan
menjadikannya kenangan indah yang akan kita ceritakan ke anak-anak kita kelak,
jika kita bersama. Tapi semuanya tidak seperti itu sekarang. Aku ingat saat kau menceritakan masa lalumu. Saat
kau begitu menyukai seorang wanita yang mungkin dia lebih cantik dan baik hati
daripada aku dan mungkin lebih berarti untukmu saat itu. Pada hari kelulusannya
kau mengarungi jarak yang cukup jauh untuk hadir di hari kelulusannya. Walaupun
pada akhirnya berujung pada sebuah penolakan. Aku tidak mengerti jika pada saat
itu kau bisa berjuang begitu keras untuk cintamu. Namun kenapa sekarang tidak
seperti itu? Mungkin cinta yang kau perjuangkan saat itu lebih worth it
daripada cinta kita saat ini ya :).
Aku iri dengan perjuanganmu, andai aku bisa melakukan hal yang sama seperti
yang kau lakukan untuknya saat itu. Tapi aku tidak seberdaya itu untuk berjuang
sepertimu. Yang bisa ku lakukan hanyalah berdiam diri dan menumpahkan semuanya
pada tulisan ini. Berharap semoga Tuhan menyampaikan rindu dan bahagiaku untukmu.
Berharap kau bisa merasakannya tanpa harus ku katakan. Jika ternyata tidak bisa
kau rasakan, tak mengapa. Aku disini akan selalu seperti ini.
Sayang aku ikhlas dengan rasaku.
Meskipun jika pada akhirnya ini akan berakhir pada sebuah kesia-sian. Setidaknya
aku sudah berusaha keras untuk mempertahankanmu. Aku memberimu cinta terbaik
yang kupunya. Berharap kau bisa berbahagia dengan itu. Walaupun ternyata yang
kau rasakan adalah kekecewaan dan luka. Karena ternyata cinta yang kumiliki
tidak sempurna seperti yang kau inginkan. Maafkan aku akan ketidaksempurnaan
ini. Mungkin ini pilihan yang terbaik untukmu meninggalkanku. Karena jika kau
masih saja bersamaku kau akan terus selalu merasa tidak nyaman menjadi dirimu
sendiri. Sekarang kau bisa lebih bebas dalam menjalani hidupmu. Jika saja kau
masih tetap bersamaku mungkin aku hanya bisa menyusahkanmu dan merugikanmu. Karena
mungkin di luar sana masih banyak wanita yang seribu kali lebih baik dariku
yang lebih pantas bersanding denganmu. Jika saja kau masih tetap bersamaku
mungkin kau hanya menyia-nyiakan waktumu. Karena aku tidaklah seperti yang
selama ini kau angan dan inginkan dari sesosok wanita yang kau inginkan untuk berbagi
hati denganmu.
Di dunia yang berputar di
sekitarku ketahuilah hanyalah segelintir orang yang benar-benar menyayangi dan
mencintaiku. Dulu
aku kira kamu termasuk diantaranya. Namun ternyata aku salah menerka, maaf jika
aku berani berharap lebih sejak kau mengisi hari-hariku. Maafkan aku. Karena memang
inilah aku, selalu terlalu jujur akan sesuatu sampai tidak menyadari jika
ternyata kejujuranku secara tidak langsung menyakitimu. Aku sempat percaya jika
kau adalah salah satu dari segelintir orang di dunia ini yang benar-benar
menyayangiku tanpa syarat. Karena itu aku selalu tidak ragu berbagi banyak hal
denganmu. Karena aku sempat percaya kau akan selalu ada untukku tidak peduli
seberapa keras yang aku jalani. Seberapa dunia membuatku merasa kecil dan tidak
berarti. Karena dulu aku pernah merasa seperti itu saat bersamamu. Ah sudahlah awalnya aku ingin
menulis tentang rasa bahagiaku akan kelulusanmu. Tapi yang ku tuliskan hanyalah
seputar penyesalan yang tidak berguna. Hahaha sudah lupakan! Masih ingatkah kamu saat-saat kita bersama? Aku begitu cerewet mengomelimu untuk serius dengan tugas akhirmu. Sampai-sampai kau kesal sendiri dibuatnya :p Andai kamu tahu alasannya mengapa aku seperti itu, bukan bukan karena aku ingin cepat kau lamar. Karena aku menantikan hari seperti ini datang haha. Memang aku sudah memimpikan sejak lama untuk datang sebagai wanitamu dihari kelulusanmu ini. Ah sayang sekali impian itu tidak dapat terwujud. Tapi tak mengapa, aku tidak menyesali apapun dan aku tetap berbahagia untukmu. Karena itu lebih berbahagialah tanpaku. Once again happy graduation!
No comments:
Post a Comment