Yang menyakitkan dari sebuah perpisahan adalah proses menjadikan sesuatu yang sudah biasa menjadi tidak biasa.
Ketika terbiasa bersama dengan sesuatu namun pada saatnya nanti kita menjadi tidak terbiasa. Terbiasa bersamamu hingga suatu saat keadaan memisahkannya. Siapa yang harus disalahkan? Keadaan? Perpisahan? Aku? Kamu? Tidak ada yang salah disini, hanya saja takdir tidak menuliskan kita bersama selamanya.
Apapun yang terjadi, pasti akan selalu berakhir. Dan jika sesuatu yang baik harus berakhir, percayalah bahwa yang lebih baik akan dimulai.
Tapi pada kenyataannya ini sulit. Tidak ada perpisahan yang menyenangkan. Kenapa harus berakhir secepat ini. Tidak bolehkah ini bertahan sedikit lebih lama. Agar bisa ku buat banyak-banyak kenangan bersamamu. Akan ku simpan kenangan-kenangan itu di dalam kotak memoriku. Sehingga walaupun waktu berlalu begitu lamanya, aku masih bisa dengan baik mengingatmu.
Perpisahan menggoreskan jarak antara kita. Jarak yang cukup besar untuk membuat kita saling melupakan namun menyadarkan kita...
PS: Tulisan ini saya temukan di buku diary saya kira-kira 3 tahun yang lalu
No comments:
Post a Comment