Pages

Sunday 29 September 2013

Angin Pagi Di Rumahku


Jatuh cinta bisa jadi sebuah kesalahan. Tidak. Tidak ada yang salah dengan jatuh cinta, yang salah adalah kepada siapa kamu jatuh cinta.

Aku benci angin pagi dirumahku. Begitu dingin dan membuat malas mandi. Tapi kali ini kubiarkan angin pagi itu berhembus menyapu lembut kulitku. Seperti aku tidak ingin melakukan apa-apa hari ini. Ku biarkan saja semua terjadi dan biarkan aku hanya menatapnya. Dengan hampa. Apalagi yang harus aku ungkapkan? Kekecewaan? Bahkan hal itu tidak cukup mengungkapkan keadaan hatiku.

Mungkin hidupku seperti ini. Sedingin angin pagi di rumahku.  Sinar mentari pun tidak cukup memberi kehangatan. Karena angin pagi itu mengalahkannya. Angin pagi itu terlalu kuat berhembus. Angin pagi itu tetap ada sekalipun aku menutup semua jendela dan pintu. Angin pagi itu tetap masuk melalui ventilasi udara dan sela-sela pintu dan jendela.

Angin pagi itu. Aku tetap bisa merasakannya.

Angin pagi itu. Aku harap ia tidak pernah datang.


Sudah ya aku harus kembali ke pekerjaanku. Aku harus kembali bergulat dengan sel dan organel-organelnya. Yang berapa kalipun ku baca aku tetap tidak mengerti. Karena aku sibuk memikirkanmu. Kau merenggut semua kosentrasiku pagi ini. Dan kau bahkan tidak menyadarinya.

"That there are no random acts. That we are all connected. That you can no more separate one life from another than you can separate a breeze from the wind"


Seseorang itu selalu kamu

tumblr

Pernah aku menunggumu. Menunggu untuk sekedar menyapa. Menunggu untuk sekedar bertanya kabar. Menunggu untuk sekedar mengobati rindu.

Pernah aku mengharapmu. Mengharap kau menyapa. Mengharap kau bertanya kabar. Mengharap kau berkata rindu.

Pernah aku menangis. Karena diantara dua kata itu (menunggu dan berharap) tidak pernah jadi nyata.

Pernah aku bahagia. Karena kau tiba-tiba menyapa. Karena kau tiba-tiba datang dan bertanya kabar. Karena kau tiba-tiba berkata rindu.

Pernah aku kecewa. Kecewa karena setelah semua ini harus berakhir begitu saja. Kecewa karena aku hanya bisa menjadi “teman”mu bukan menjadi  “wanita”mu.

Aku menjadi bodoh karenamu. Karena kau yang sulit untuk ku pahami. Karena kau yang sulit untuk ku dekati. Aku menjadi bodoh karena aku wanita. Karena aku wanita yang tidak pandai berterus terang. Karena aku wanita yang tidak pandai membuatmu merasa nyaman. Karena aku wanita yang hanya bisa terdiam melihatmu pergi.

Pernah aku menyesal. Ketika ku biarkan kau pergi bersamanya. Karena ku biarkan pintu hatiku tertutup ketika kau (mungkin) mencoba untuk membukanya. Menyesal karena tidak bisa membuatmu untuk tetap tinggal dan membukanya. Menyesal karena hanya membiarkanmu berdiri di ruang kosong itu.

Menyesal karena melewatkan begitu saja waktu-waktu bersamamu.


Bahkan sampai sekarang aku belum bisa mengartikan dengan jelas rasa ini. Apakah cinta ataukah suka. Yang aku tahu kau selalu menjadi seorang yang mampu membuatku terus melayang ketika berada di dekatmu. Membuatku ingin terus bersamamu. Membuatku egois untuk memilikimu. Membuat jantungku tidak karuan. Membuatku pernah menunggu, berharap, menangis, bahagia, kecewa, menjadi bodoh, dan menyesal. Kau selalu berhasil membuatku seperti itu. 

Tahukah kamu? Seseorang itu selalu kamu, It's always been you boy.

Friday 20 September 2013

Things that make me sad

Hold my hand~
Beberapa hari yang lalu aku memimpikanmu. Di mimpi itu kau menggenggam lembut tanganku dan tersenyum hangat. Lalu kau katakan padaku “jangan pergi” dan “Aku mencintaimu”. Entah apa tapi aku merasa seperti kupu-kupu menari di perutku. Kemudian aku terbangun dan menyadari ternyata itu hanya mimpi. Tapi aku terbangun dengan sisa-sisa perasaan senang yang terbawa dari alam bawah sadarku. Kemudian awan cerah itu hilang berubah menjadi mendung…

Aku sedih. Aku berharap aku tidak terbangun saat itu.

Dan pagi itu aku diselimuti rasa rindu yang sangat amat kuat.

Seharusnya dulu kita rekam lebih banyak kenangan manis tentang kita. Agar kau tidak dengan cepat melupakanku. Agar kau mengingatku dengan baik.

Sekarang bahkan tanganku tidak bisa menggapaimu seperti dulu. Kau terlalu di luar jangkauanku. Jarak ini sudah memisahkan kita terlalu jauh. Kau bukan lagi seseorang yang sama seperti dulu aku mengenalmu.


And I feel you forget me liked I used to feel you breath…

Saturday 14 September 2013

It's okay


Aku tidak hidup berdasarkan kenyataan. Aku meninggalkan semua yang menyakitkan dan menganggap itu semua hanya mimpi yang tidak pernah terjadi. Aku hanya melihat apa yang ingin aku lihat, mendengar hanya apa yang ingin aku dengar. Kau tidak perlu mengatakannya. Apa yang sebenarnya terjadi. Aku tidak perlu tahu. Bersikaplah seakan-akan tidak terjadi apa-apa antara kita.
Kau tidak pernah tahu bagaimana rasanya kenyataan menghempaskanmu. Kau tidak pernah tahu bagaimana rasanya hidup seperti itu. Karena itu aku tidak ingin mendengar penjelasanmu. Mungkin kau berpikir setelah menjelaskannya semuanya akan baik-baik saja dan aku tidak merasa tersakiti. Itu hanya akan membuatmu merasa lebih baik.Tapi tidak bagiku.

Aku bisa merasakannya dengan jelas, disini. Seberapapun kau menyangkal, aku tahu semua yang terjadi. Walapun kau tidak menyadarinya atau kau menyadarinya hanya tidak mengakuinya. Entahlah. Aku tidak bisa mengerti. Aku tidak ingin mengerti.

Mungkin kau menganggapku egois. Ya. Aku ingin menyelamatkan hatiku dari luka yang sama…
Aku tidak ingin mendengarmu. Semakin  kau berusaha membuatku merasa lebih baik semakin terasa menyakitkan. Karena semakin kau memperjelas apa yang terjadi. Yang tadinya hanya ku anggap sebagai mimpi tapi kau membuatnya menjadi kenyataan.  Semakin kau mencoba membuatku mengerti aku semakin ingin lari jauh darimu…

Aku hanya ingin kau pahami walau sedikit saja.

Aku akan melupakannya. Melupakan perasaanku untuknya. Jadi kau tidak perlu khawatir aku akan tersakiti. Sebenarnya tidak seorangpun menyakitiku. Aku yang menyakiti diriku sendiri. Aku yang membuat luka ini sendiri. Dan aku sendiri yang akan menyembuhkannya. Aku sendiri yang akan menyelesaikan rasa ini. I will forget it. Soon.

But have one last cry, one last cry before I leave it all behind
I gotta put you out of my mind this time stop living lie
I know I gotta be strong cause round me life goes on and one~
I’m gonna dry my eyes right after I have my one last cry
One last cry before I leave it all behind
I gotta put you out of my mind for the very last time been living a lie

(One Last Cry)

Aku akan menganggap tidak terjadi apa-apa. Sehingga kita bisa bersama lagi seperti dulu. Walaupun pasti ada yang berbeda diantara kita. Entah kau menyadarinya ata tidak. Tapi aku merasa kita tidak pernah bisa sama lagi. Seperti dulu.

Aku hanya tidak ingin kehilanganmu.


Maafkan aku  membuatmu merasa bersalah. Maafkan aku yang tidak pandai berterus terang. Maafkan aku belum bisa jadi teman yang baik J  aku menyayangimu dan akan selalu menyanyangimu. Kau sahabat terbaik yang pernah ada. Terima kasih telah ada di hidupku.