Pages

Saturday 5 July 2014

.....


Katakan padaku apalagi yang harus ku lakukan. Segala upaya dan alasan yang selalu ku temukan untuk meyakinkan diriku agar tetap bertahan dalam hidupmu. Mempertahankan hubungan yang entah kita sebut apa. Karena apa? Hanya karena aku ingin. Entahlah aku ingin mengabaikan seribu alasan yang membuatku harus pergi. Tapi aku ingin tetap seperti ini.

Sungguh udara yang ku rasakan saat bersamamu kali ini sangat menyesakkan. Membuat mataku pedih. Membuat dadaku sesak saat menghirupnya. Aku tidak ingin lagi berkata-kata di depanmu tidak bisa lagi tersenyum dan merasa baik-baik saja. Aku hanya tidak sanggup. Mungkin aku sudah terlalu muak dengan kepalsuan dan dusta diantara kita. Saat itu yang ku inginkan hanyalah pulang dan menangis. Aku sangat tertampar dengan perkataanmu sore itu. Maafkan aku yang berani menaruh banyak harapan padamu. Aku tahu tidak seharusnya aku begitu. Mungkin kau juga sudah lelah dan muak menghadapiku yang seperti ini. Hanya saja aku terlalu terluka saat itu. Sekuat  mungkin aku menahan air mataku untuk tidak keluar. Aku terlalu sedih untuk berpura-pura baik-baik saja dihadapanmu. Ini terlalu memalukan jika menangis di depanmu. Maafkan aku jika tidak mampu menjelaskannya dan mendiamkanmu seperti ini.  Kamu tidak salah sama sekali. Akulah yang salah dan membuatmu merasa bersalah. Maaf.

Aku benci kepada diriku sendiri. Aku sendiri tidak tahu mana yang lebih baik untukku. Apakah meninggalkanmu atau berdiam diri. Bagaimana mungkin aku pergi jika saja kau sudah seperti udara bagiku. Aku membutuhkanmu tapi kau bisa saja membunuhku dengan perlahan. Aku tidak tahu mana yang lebih baik. Situasi seperti inilah yang amat sangat ku benci.

Dan sekali lagi aku lelah mendengar kata maaf terucap dari bibirmu. Maaf darimu sama sekali tidak membuatku merasa lebih baik. Tapi mengurangi rasa bersalahmu setidaknya. Banyak sekali alasan yang membuatku seharusnya pergi darimu. Tapi entah mengapa alasan-alasan itu tidak mengalahkan rasa nyaman yang selama ini ku rasakan bersamamu. Hal yang tidak ingin ku lepas. Hanya saja mungkin kamu sudah terlalu lelah dengan wanita yang “drama queen” sepertiku. Ya kau benar masih banyak wanita lain diluar sana yang jauh sangat jauh lebih baik dariku. Bahkan mungkin wanita disekitarmu.

Ternyata seperti ini Allah menjaga semuanya agar tetap seimbang. Dulu sewaktu ayahku masih ada dan beliau sakit parah. Aku sama sekali tidak punya waktu untuk memikirkan tentang lelaki atau cinta atau hal semacamnya. Aku sibuk dengan urusan bolak balik rumah sakit mengurus ini itu dan merawat ayahku. Semua perhatian, tenaga, dan pikiranku fokus kepada keluarga. Sama sekali aku tidak punya waktu untuk diriku sendiri. Saat itu yang ku lakukan hanyalah fokus kuliah dan mengurus keperluan keluarga. Waktuku habis untuk dua hal tersebut. Aku mengesampingkan urusan pribadiku. Setelah ayahku kembali padaNya jelas aku merasa kehilangan yang amat sangat. Begitu banyak penyesalan. Seharusnya aku lebih sangat lebih memperhatikan beliau. Seharusnya aku selalu ada disaat-saat beliau sakit. Terkadang memang aku mencuri-curi main sama teman-teman sesekali. Aku amat sangat menyesal. Hal yang lebih menyesakkan lagi aku belum sempat mengucap maaf. Jelas hal itu sangat membuatku terluka. Menyisakan luka yang amat sangat menyesakkan. Menyisakan ruang kosong dihatiku. Rasa hampa lebih tepatnya.


Aku tau aku harus melewatinya. Melewati fase-fase yang menyakitkan seperti itu. Tentu saja aku menguatkan diriku sendiri. Menguatkan diriku seorang diri. Berusaha tegar dan menahan semuanya. Luka yang belum sembuh itu semakin melebar dan menganga ketika kenyataan pahit menghantamku. Saat itu aku sedang sangat menyukai seorang temanku. Tapi aku mengangguminya diam-diam.  Kemudian aku harus menerima kenyataan bahwa ternyata dia menyukai sahabatku. Sungguh itu sangat menyakitkan saat itu. Apalagi mengetahui kenyataan ternyata sahabatku juga menyukainya dan dia tau aku menyukai lelaki itu. Merasa dikhianati, ditusuk dari belakang, dibohongi besar-besaran. Apapun itu. Rasanya aku sudah lelah dengan semuanya. Hubungan kita berantakan dan aku selalu sedih karena merindukannya.

Di saat-saat seperti itulah kau datang. Tuhan menghadirkanmu di hidupku yang amat sangat berantakan ini. Perlahan-lahan dan sedikit demi sedikit kau menambal luka-luka dihatiku. Kau membuatku tersenyum. Kau datang dan membuat semuanya lebih baik. Meskipun terkadang aku juga sedih karenamu. Tapi aku tidak begitu memikirkannya dan hanya ingin menikmati saat-saat bahagia ini. Aku ingin melupakan semuanya. Hal-hal menyakitkan dimasa lalu. Begitu kau mengisi hari-hariku. Hingga akhirnya perlahan kamu menambal luka-lukanya. Terimakasih. Kau tau masa lalu selalu menempati ruang tersendiri di hati. Kau membuatku merasa nyaman. Nyaman itu semacam chemistry yang tidak bisa dibangun dan dipaksakan. Susah sekali menemukan seseorang yang membuatmu merasa nyaman. Itulah yang membuatku ingin bertahan dan mengabaikan alasan-alasan yang dengan keras mengusirku dari hidupmu. 



Sunday 29 June 2014

Inikah Cinta


Ternyata begini rasanya. Rasa sakit yang ku rasakan setiap kali merindukanmu.  Apa yang membuatku begitu yakin kau akan selalu ada untukku?  Hingga ketika kau menghilang aku hanya bisa terdiam dan tersiksa dengan rindu.

Mungkin perasaanmu sudah berubah. Mungkin kau tidak lagi membutuhkanku. aku tidak tahu sudah berapa kali ku usap air mata ini. Aku merindukanmu setiap hari, setiap jam, setiap menit, dan setiap detik. Dan  disetiap pengharapan selalu ada kamu.

Ini yang orang katakan tentang cinta. Cinta bukan melulu soal menerima tapi juga memberi. Cinta bukan hanya tentang ingin dimengerti tapi juga mengerti. Cinta bukan hanya tentang bahagia tapi juga tentang luka. Cinta tidak untuk dipahami tapi dirasakan. Cinta adalah tentang penerimaan dan pengorbanan. Cinta adalah ketulusan dan kejujuran. Cinta adalah “saling” bukan “paling”.

Begitu mudah jatuh cinta tapi juga begitu mudah terluka. Hati ini terlalu rapuh untuk menerima cinta.

Aku tidak pernah mengerti bagaimana cinta bekerja. Bagaimana dengan sekejap merubah duniaku. Duniaku yang selalu membutuhkanmu. Duniaku yang tak lagi sama tanpa kehadiranmu.

Beginikah cinta bekerja. Menyiksaku dengan rindu yang amat sangat. Membuatku tak henti memikirkanmu. Membuat mataku basah ketika melihatmu tak lagi seperti dulu. Mungkin begini cinta bekerja.


If I could turn back time….ya siapa manusia yang hidup tanpa penyesalan. Tidak ada. Pasti setidaknnya berharap jika dapat memutar jarum jam ke arah kiri. Mengembalikan waktu dan berharap tidak pernah membuat kesalahan. Tapi jelas itu mustahil. Aku sendiri tidak tahu bagian mana yang salah tentang kita. Mungkin aku tidak cukup dewasa, mungkin saja hatiku tidak cukup siap menerima cinta. Hingga yang ku tahu cinta itu sebagian besar adalah luka. Cinta adalah diperjuangkan, tapi tidak memperjuangkan. Aku lupa bahwa cinta itu “saling” bukan “paling”. Aku bersalah dan menyalahkanmu karenanya. Ternyata cinta itu selalu seperti ini. Rumit.

Full of Galau


And I forget you long enough to forget why I needed you.
And maybe we got lost in translation. Maybe I asked for too much.

Cause I’m a sucker  for anything that you do
And when the phone call finally ends.
You say, “Thanks for being a friend”
And we’re going in circle again and again.

I’m right here.
When you gonna realize that I’m your cure?

I bite my tongue but I wanna scream out.
You could be with me now
But I end up telling you what you wanna hear
But you’re not ready and it’s so frustrating
She treats you so bad and I’m so good to you it’s not fair

And I’m stuck in the friend zone again and again.

I won't kill myself trying to stay in your life. I got no distance left to run.

I want you to want me this way.
And I need you to need me to stay.
If you say that you don’t feel a thing.
If you don’t know then just let me go.

I will love u when u're blue, tell me darlin' true, what am I to you?

And I’m right here besides you.
More than just a partner or a lover.
I’m your friend.

Cause when you’re in too deep, you wake up when it’s too late.
I’ve been fall in love in the worst way.

Ahh embuhlah …. 




Friday 23 May 2014

Never Should Have Let You Go

I'm coming home to an empty room
my head is spinning on a Sunday afternoon
there was a time when I had it all
I can still remember but I'm barely hanging on

so tell me what to do to make you change you're mind
I wish that I could find a way to turn back time
cause life's just not the same since you've been gone.

I never should have let you go
cause I'm falling to pieces
I just wanna let you know
that I can't keep pretending
I never should have let you go
you're so far away
and I just can't live without you
I just can't breathe without you
I never should have let you go.

What's on you're mind and tell me what do you see
and tell me who you think of when you just can't fall asleep

and all the things I took for granted moments gone forever wasted
all the stupid things I did I'd take them back
so tell me what to do to make you change you're mind
I wish that I could find a way to turn back time
cause I'm just not the same since you've been gone.
I never should have let you go
cause I'm falling to pieces
and I just wanna let you know
that I can't keep pretending
I never should have let you go
you're so far away
and I just can't live without you
I just can't breathe without you
I never should have let you go.

And now every single day that I spend without you
getting through the night is the hardest thing to do
since you walked away
I guess you'll never know what its like to miss you
I try to get a grip put my life back into place its not the same.

I'm coming home to an empty room
my head is spinning on a Sunday afternoon.
Cause I'm falling to pieces
I just wanna let you know
that I can't keep pretending
I never should have let you go
you're so far away and I just can't live without you

I just can't breathe without you
I never should have let you go.
I'm never gonna let you go.
I never should have let you go.
I'm never gonna let you go.
I never should have let you go.


[simple plan]


Tuesday 20 May 2014

Being Numb

Dan sekali lagi aku tidak tahu harus apa

Aku tidak menemukan kata yang tepat

Aku merasa harus mengakhirinya

Sebelum jatuh terlalu dalam

Seperti kata mereka yang menyuruhku berhenti

Karena tidak ingin melihatku terluka

Tapi aku mengabaikan apa kata mereka

Dan terus menikmati cinta semu ini

Yang tiba-tiba bisa saja hilang

Dan meninggalkanku dengan luka yang menganga

Mungkin merasa lelah berharap dan bertanya-tanya

Tapi tidak bisa ku bayangkan diri ini tanpa harapan

Karena bagiku justru harapan yang membuatku lebih hidup

Tapi harapan juga yang bisa membuatku jatuh ke lubang paling dalam

Bisakah aku dengan mudah melepaskan harapan ?

Aku hanya ingin menemukan kedamaian hati

Yang mungkin tidak pernah ku temukan

Jika aku terus memelihara rasa  ini

Mungkin lebih baik jika aku pergi

Walaupun hati ini ingin bertahan

Tapi aku tidak ingin semakin terluka nantinya

Karena aku tahu tidak pernah ada kita

Aku hanya takut merindumu

Tapi sepertinya aku harus memilih menahan rindu

Untuk menyelamatkan hatiku dari luka 



Saturday 17 May 2014

Randomic

Aku kira aku tak akan lagi merasakan cinta. Namun ternyata kau membuatnya berbeda. Kau sudah menjadi bagian dari hari-hariku. Dan aku terlambat untuk mengusirmu. 
Mungkin ini salahku karena telah menumbuhkan banyak harapan tentang kita. Entah bagaimana harus ku lewati hari-hariku sekarang. Setelah kau mengisinya dengan tawa dan bahagia dalam sederhanamu. Tapi hatiku terlalu kosong untuk kau datangi, terlalu sepi untuk kau kunjungi. Sehingga sekarang dia tak rela melepasmu.  Dia takut merasakan sepi dan kosong itu lagi. Sejak kapan dia jadi penakut begini. Ternyata sejak kau datang dan membuat semuanya berbeda. Sebelumnya dia amat tangguh. Dia sudah kebal dengan  sepi dan kekosongan. Sekarang dia menjadi lemah. Dan itu karenamu. Apakah aku harus senang atau sedih. Melihatnya sekarang baik-baik saja tapi semakin rapuh. Hati…maafkan aku tak pandai merawatmu. Maafkan aku membiarkanmu mudah jatuh dan patah. Aku kira dengan bahagia tidak akan ada lagi kekosongan. Tapi aku lupa jika semuanya bisa tiba-tiba saja menghilang dan pergi.  Hati… tolong kuatlah sekali lagi. 



Ketika pertemanan kita tak lagi membayar semua rindu. Apa kita harus bertahan? :)

Sunday 16 February 2014

To Someone



Jatuh cinta dan memilih untuk diam itu juga sebuah bentuk sebuah perjuangan. Mungkin aku menyesal mengenalmu atau mungkin saja tidak. Yang aku tahu kau menghilangkan rasa sepiku, kau menyatukan patahan-patahan hatiku. Walaupun kau belum menatanya dengan rapi. I feel better than before.

Tapi disisi lain mengenalmu adalah sebuah kesalahan. Bukan itu, aku membiarkanmu masuk ke dalam hidupku. Aku membiarkan diriku terbuai dengan kehadiranmu. Apakah salah jika menyukaimu seperti ini?

Tidak bisakah kau melupakannya? Melupakan gadis yang kau sukai itu. Karena aku tidak tahu berapa lama lagi aku mampu bertahan disisimu. Aku juga tidak tahu berapa lama lagi aku mampu menahan rasa sakit ketika mendengar kau menyebut namanya. Tidak tahu lagi sampai kapan aku mampu menekan rasa ini.

Aku bukan takut untuk mengungkapkan padamu, hanya saja aku sudah tahu jelas perasaanmu. Aku tidak mungkin menempati ruang di hatimu. Kau sudah menempatkan gadis lain. Gadis itu yang selalu kau ceritakan. Gadis yang amat sangat kau sukai itu. Jika saja semua ini berbeda. Mungkin aku…

Sekali lagi. Hari ini kau lagi-lagi menceritakan gadis itu. Tentang hal-hal manis yang kau lakukan untuknya walaupun dia acuh padamu. Tidak bisakah ini hanya tentang kita berdua? Saat kau bersamaku tolong jangan sebut namanya dengan mata berbinar itu. Maaf aku terlalu banyak menuntut. Tapi suara bahagiamu begitu mengangguku. Bukannya aku tidak ingin kau bahagia, aku ingin kau bahagia jika itu bersamaku.

Mungkin ini juga salahmu yang selalu baik padaku. Karena sikap-sikap manismu yang ku artikan lain. Mungkin ini juga karena aku terlalu bodoh untuk menyadari bahwa ini tidak lebih dari sekedar teman. Iya, aku tidak tahu diri.

Jika aku memilih pergi, apakah rasa ini akan hilang? Jika begitu maka aku akan pergi. Bukannya aku tidak ingin menjadi temanmu hanya saja aku tidak ingin kau membuat  patahan-patahan hatiku berubah menjadi serpihan. Aku ingin kau menyatukannya, dengan rapi. Ah tentu saja itu tidak mungkin. Hahaha.

Aku jadi ingat saat temanku bertanya apakah aku menyukaimu. Aku mejawab “Ah tidak, aku dan dia hanya teman. Aku belum ada rasa sama dia. Hahaha” . Aku hanya menyangkalnya padahal aku tahu persis hatiku. Tapi bukankah lebih baik aku menyimpan ini sendiri. Karena jika aku membaginya mungkin aku akan berharap. Sedangkan sekarang aku sedang membunuh harapan-harapan yang tidak tahu diri ini.

Untukmu…..aku hanya berharap yang terbaik, berharap kau bahagia. Dengan atau tanpa aku.


 

I wish you knew I was so in love with you



-MRD-



Sunday 26 January 2014

Entahlah



Awalnya aku ingin bertahan dan membiasakan diriku dengan hal-hal yang mungkin menyakitkan. mungkin karena aku tidak ingin merasa kecewa lagi dan terlalu lelah mendengar kata maaf. Tapi nyatanya aku masih terjebak dengan perasaan-perasaan yang tidak perlu. Apa ini dan kenapa harus begini. Padahal aku tahu aku tidak bisa memilikimu. Tapi kenapa aku begitu bodoh membiarkan perasaan ini meluap-luap. Aku sudah menutup rapat-rapat pintu hatiku. Tapi kenapa kau selalu saja menemukan celah untuk masuk. Kau seperti seseorang yang ingin ku hindari tapi selalu datang. Mungkin memang benar membenci dan menyayangi seseorang itu hanya perlu terbiasa saja. Aku membiarkan hidupku terbiasa dengan kehadiranmu. Harusnya aku lebih pandai memilah apa yang menjadi kebiasaanku karena segalanya bisa tiba-tiba hilang begitu saja. Karena tak kusadari aku tak sengaja mengharapkanmu. Tak sengaja merindukan kehadiranmu. Tak sengaja terus menerus memikirkanmu. Tak sengaja mengkhawatirkanmu. Tak sengaja marah ketika tahu kau masih menyukainya. Maaf aku tak sengaja.


Aku lelah dengan semua tanya ini. Ingin rasanya aku berlari menemukanmu. Memelukmu dengan erat dan menjadikanmu milikku.  Aku mungkin bisa segila itu.




Saturday 25 January 2014

Memories

Dan merelakanmu adalah hal terberat yang harus saya lakukan. Melupakan itu susah, tentu saja memangnya kamu siapa bisa begitu saja menghapus seseorang dari ingatanmu? Tuhan? Tapi aku akan diam saja. Terbiasa diam kemudian akan saling melupakan bukan?

Saya selalu menganggap kamu berharga, entah kamu punya perasaan yang sama atau tidak. Ataukah selama ini saya terlalu naïf? Nyatanya pada akhirnya kita akan hidup sendiri-sendiri, kita akan melewatinya sendiri dan tak ada kamu berjalan bersama saya. Jadi selama ini kenangan yang dulu terbentuk indah itu pada akhirnya sia sia saja. Ya, itu akan menjadi sia sia jika hanya aku yang menyimpannya, jika hanya aku yang merasa itu terlalu berharga untuk dilupakan. Sehingga setiap detiknya saya mengingatnya dengan baik. Kenangan itu. Kenangan yang saya pikir bisa tetap menyatukan kita walau terpisah jarak dan waktu. Jurang yang pada akhirnya semakin melebar, hingga saya tidak bisa melewatinya. Mungkin saya yang  begitu bodoh untuk berharap  begitu besar.  Berharap begitu banyak untuk kamu selalu mengingat saya. Walaupun ternyata saya bukanlah yang spesial yang bisa selalu kamu ingat dan membuatmu tersenyum. Pada akhirnya kita akan saling melupakan. Pada akhirnya kenangan itu akan dihapus oleh waktu, pada akhirnya kita akan berjalan ke jalan kita sendiri sendiri, dan jika kita tidak sengaja dipertemukan di persimpangan jangan lupa untuk sekedar menyapaku …